Studio Ghibli  sudah seperti harta karun di dunia animasi. Karya – karyanya seperti Totoro dan Spirited Away membuat para penggemar sangat terhibur dengan berbagai perasaan hangat dan nostalgia. Tapi sekarang, ada tren baru: orang-orang menggunakan AI untuk membuat gambar yang bergaya mirip dengan Ghibli.

Keren? Iya. Tetapi juga membuat banyak pro dan kontra. Karena di satu sisi, teknologi ini membuka banyak kemungkinan baru, tapi di sisi lain, ada juga yang merasa ini semacam “menodai” keaslian karya seni yang seharusnya dibuat dengan tangan dan hati.

Dampak Positif
1

Bisa Diakses Siapa Saja

Sekarang dengan AI siapa saja dapat membuat gambar dengan gaya ghibli, bahkan orang awam sekalipun yang tidak bisa atau tidak memiliki skill menggambar sekalipun. Hanya perlu memberikan perintah prompt saja, dan yang di dapatkan gambar seperti Ghibli.
2

Cepat dan Praktis

Untuk para konten kreator, AI bisa menjadi alat bantu untuk mencari inspirasi visual atau konsep awal konten mereka. Karena mereka tidak perlu lagi menghabiskan waktu yang lama hanya untuk mencari ide ataupun sketching saja.
3

Eksperimen Tanpa Batas

AI juga bisa membantu eksplorasi gaya, warna, dan suasana yang mungkin belum pernah dilihat sebelumnya. Mau Totoro versi cyberpunk? tentu saja bisa.
4

Nostalgia dalam Format Baru

AI bisa bikin ulang atau reinterpretasi adegan Ghibli yang kita sukai dengan sentuhan baru, bahkan dalam setting atau gaya lain yang kadang malah membuat kita semakin menyukainya.

Baca juga : https://codinglab.id/layanan-terbaik-di-software-house-medan/  

 Layanan Terbaik Di Software House Medan

Dampak Negatif
1

Masalah Etika dan Hak Cipta

Banyak AI dibuat untuk menggambar Ghibli tanpa izin dari studio atau senimannya. Ini jelas masalah, karena karya-karya itu dibuat dengan penuh cinta dan usaha. Miyazaki selaku pendiri studio ghibli mengungkapkan skeptisismenya tentang peran AI dalam animasi. AI memang telah membawa revolusi dalam berbagai bidang, termasuk dunia seni dan kreativitas. Namun di saat yang sama terjadi kontroversi hak cipta, pada kasus studio ghibli ini.
2

Seni Jadi Terasa ‘Kosong’

Gambar dari AI mungkin bisa di dikatakan mirip, tapi memiliki feel yang berbeda. Ghibli punya jiwa, punya cerita, punya makna yang dibuat oleh seniman di setiap detailnya. AI hanya meniru permukaannya saja tanpa ada emosi di baliknya.
3

Seniman Bisa Bergeser

Kalau semua orang bisa membuat gambar yang bagus hanya dengan AI, bagaimana nasib ilustrator yang memang sudah menggambar manual dari dulu? Bisa-bisa mereka akan kehilangan pekerjaan atau diremehkan keberadaanya.
4

Gaya Tanpa Cerita

AI bisa membuat gambar “cantik”, tetapi tidak bisa membuat cerita yang kuat seperti Ghibli. Karena Ghibli itu bukan hanya tentang gambar saja, tapi tentang perasaan dan filosofi hidup, yang dibuat para animatornya.
Lalu, apa solusi terbaik?

Mungkin solusinya bukan tentang memilih antara “AI itu bagus” atau “AI itu jahat”, tapi lebih ke cara kita menggunakannya. AI bisa menjadi alat bantu, bukan pengganti. Yang terpenting adalah kita tetap menghargai karya seni manusia dan tidak asal menggunakannya izin. Karena pada akhirnya, Ghibli itu bukan hanya tentang visual yang indah saja tetapi tentang hati seorang seniman yang berbicara lewat gambar.

admincodinglab
admincodinglab

Would you like to share your thoughts?

Your email address will not be published. Required fields are marked *